-->

Type something and hit enter

ads here
On
advertise here

Isu penyerobotan perbatasan yang dilakukan oleh negara tetangga Malaysia kembali ramai. Menurut anggota DPR, TB Hasanuddin, pihaknya menemukan fakta bahwa Malaysia kembali mencaplok wilayah RI di Camar Bulan dan Tanjung Datu, Kalimantan Barat.
Di Camar Bulan Indonesia kehilangan 1.400 Ha tanah dan di Tanjung Datu 80.000 m2 pantai. Peristiwa ini, telah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu.
Sedangkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, menilai sikap Indonesia kurang tegas jika bicara soal perbatasan dengan Malaysia. Ia juga menilai pemerintah Indonesia seperti tidak memiliki harga diri dengan membiarkan batas wilayah kita dicaplok Malaysia.
Jika benar ada penyerobotan yang dilakukan oleh Malaysia maka hal ini harus disikapi secara serius oleh kita bersama, namun tidak perlu melakukan konfrontasi dan menimbulkan kegaduhan dengan memprovokasi masyarakat dengan ala koboy “Ganyang Malaysia”.
Indonesia dan Malaysia harus memiliki kejelasan sikap terhadap hal tersebut, sehingga kedepan sebagai Negara tetangga bisa hidup berdampingan dan hubungan bilateral tidak terganggu.
Jangan sampai terus berulang isu-isu sejenis, kasus Ambalat, insiden perbatasan laut di Kepulauan Bintan beberapa waktu yakni tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau ditangkap oleh petugas patroli Malaysia.
Walaupun mungkin kasus-kasus tersebut tidak berpengaruh terhadap hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, tetapi peristiwa-peristiwa serupa jelas akan menumbuhkan sikap yang anti Malaysia.
Belum lagi ditambah oleh sejumlah pendapat bernada provokasi oleh para pengamat, negarawan atau elemen masyarakat lain yang belum tentu kebenarannya.
Menurut saya berilah kepercayaan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri agar menyelesaikan tugas-tugasnya. Janganlah memberikan komentar-komentar yang kiranya tak bermutu, bahkan bernada provokasi, apalagi mencap bangsa ini tak memiliki harga diri.
Hal inilah semestinya yang harus dihindari, karena sebagai seorang negarawan, tokoh masyarakat, atau pengamat, hendaknya memberikan wawasan luas kepada masyarakat, bukan menjustifikasi sesuatu hal yang belum tentu benar.
Mungkin ada baiknya Indonesia bisa memanfaatkan posisi sebagainya Ketua ASEAN mempertegas batas wilayah kepada Negara tetangga, sehingga tak perlu menimbulkan kegaduhan apalagi sampai mendirikan posko-posko bela Negara untuk ganyang Malaysia, karena hal itu tidak akan menyelesaikan masalah tapi justru menambah persoalan baru antara kedua Negara.[inilah.com]

Click to comment