Bandung, Ada banyak varian bentuk dan rasa kondom, tapi untuk orang Indonesia kondom bentuk gerigi masih menjadi favorit. Mengapa?
"Dari survei random di distributor, kondom gerigi paling laku di pasaran. Rupanya orang Indonesia lebih suka yang gerigi, kalau di Amerika kondom polos yang paling laku," ujar Hario Junianto, staf direksi pabrik kondom PT Mitra Rajawali Banjaran, saat ditemui disela-sela acara kunjungan pabrik kondom di Banjaran, Bandung, Selasa (1/11/2011).
Menurut Hario, banyak orang Indonesia yang menyukai kondom dengan tekstur bintil-bintil (kondom gerigi) karena kebanyakan konsumen adalah ibu-ibu.
"Jadi untuk kenikmatan ibu-ibu. Selain untuk pencegahan infeksi menular seks dan kontrasepsi, kondom gerigi juga ada sisi fun-nya," jelas Sumarni, kepala departemen komersial PT Mitra Rajawali Banjaran.
Lalu mengapa di Amerika kondom polos lebih diminati?
Di Amerika, kesadaran pria untuk menggunakan kondom sudah lebih tinggi dari Indonesia, sehingga inisiatif penggunaan kondom masih di dominasi oleh pria.
"Semakin maju negaranya, makin tinggi kesadaran pria untuk berkondom," lanjut Hario.
PT Mitra Rajawali Banjaran merupakan pabrik kondom terbesar yang berlokasi di Banjaran, Bandung. Pabrik kondom yang awalnya dibangun dari kerjasama pemerintah ini telah menjadi menyuplai kondom untuk BKKBN dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
"Kapasitas yang telah dimiliki oleh MRB saat ini sebesar 900 ribu gross kondom per tahun dan didistrubisikan ke 42 cabang di seluruh Indonesia. Pasar terbanyak masih kota besar, terbesar di Bali. Selanjutnya di Jakarta, Bandung, Makassar," tutup Hario.
Sumber : detikhealth.com
"Dari survei random di distributor, kondom gerigi paling laku di pasaran. Rupanya orang Indonesia lebih suka yang gerigi, kalau di Amerika kondom polos yang paling laku," ujar Hario Junianto, staf direksi pabrik kondom PT Mitra Rajawali Banjaran, saat ditemui disela-sela acara kunjungan pabrik kondom di Banjaran, Bandung, Selasa (1/11/2011).
Menurut Hario, banyak orang Indonesia yang menyukai kondom dengan tekstur bintil-bintil (kondom gerigi) karena kebanyakan konsumen adalah ibu-ibu.
"Jadi untuk kenikmatan ibu-ibu. Selain untuk pencegahan infeksi menular seks dan kontrasepsi, kondom gerigi juga ada sisi fun-nya," jelas Sumarni, kepala departemen komersial PT Mitra Rajawali Banjaran.
Lalu mengapa di Amerika kondom polos lebih diminati?
Di Amerika, kesadaran pria untuk menggunakan kondom sudah lebih tinggi dari Indonesia, sehingga inisiatif penggunaan kondom masih di dominasi oleh pria.
"Semakin maju negaranya, makin tinggi kesadaran pria untuk berkondom," lanjut Hario.
PT Mitra Rajawali Banjaran merupakan pabrik kondom terbesar yang berlokasi di Banjaran, Bandung. Pabrik kondom yang awalnya dibangun dari kerjasama pemerintah ini telah menjadi menyuplai kondom untuk BKKBN dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
"Kapasitas yang telah dimiliki oleh MRB saat ini sebesar 900 ribu gross kondom per tahun dan didistrubisikan ke 42 cabang di seluruh Indonesia. Pasar terbanyak masih kota besar, terbesar di Bali. Selanjutnya di Jakarta, Bandung, Makassar," tutup Hario.
Sumber : detikhealth.com