-->

Type something and hit enter

ads here
By On
advertise here

Pemerintah merencanakan kenaikan tarif listrik secara otomatis per triwulan mulai Januari 2013 alias menurunkan beban subsidi listrik terhadap APBN 2013 yang dianggarkan Rp80,9 triliun. Pula, subsidi listrik akan dirumuskan kembali hanya kepada yang benar-benar memerlukan. 

"Pemerintah mengusulkan kepada Dewan yang terhormat rencana penurunan beban subsidi listrik, melalui penyesuaian tarif tenaga listrik secara otomatis setiap triluwan, mulai bulan Januari 2013," katanya. Namun, Presiden tidak menjelaskan besaran kenaikan tarif listrik yang direncanakan. Presiden Susilo Yudhoyono menyampaikan keterangan pemerintah atas RAPBN 2013 dan nota keuangan dalam rapat paripurna DPR, di Jakarta, Kamis (16/8/2012) malam. 

Secara total, alokasi belanja subsidi RAPBN 2013 sebesar Rp316,1 triliun atau naik Rp48 triliun (18 persen) dari beban anggaran subsidi, termasuk cadangan energi Rp23 triliun, dibandingkan APBN-P 2012 sebesar Rp268,1 triliun. Anggaran subsidi itu terdiri dari BBM, elpiji 3 kilogram, dan LGV sebesar Rp193,8 triliun, listrik Rp80,9 triliun, dan nonenergi Rp41,4 triliun. 

Pemerintah juga merencanakan total pendapatan dalam RAPBN 2013 sebesar Rp1.507,7 triliun dengan anggaran belanja Rp1.657,9 triliun yang berarti mengalami defisit sebesar Rp150,2 triliun atau 1,6 persen dari PDB. Nilai defisit tersebut turun dari APBN P 2012 sebesar 2,23 persen dari PDB.