Museum Loka Jala Crana ini awalnya bernama Museum akabri laut. Sesuai dengan namanya, smula museum ini hanya diperuntukkan bagi para taruna akabri laut sebagai media belajar sejarah. Museum ini terletak di morokrembangan, Surabaya, dan berada di Lingkungan akademi angkatan laut
. Museum ini berisi sejarah perkembangan dan perjuangan TNI AL semasa revolusi fisik dan menyimpan yang berhubungan dengan revolusi tersebut, misalnya saja meriam kapal perang, pesawat terbang, helicopter, tank amfibi PT 76, artileri medan dan pertahanan udara, senjata api mulai dari pistol sampai laras panjang otomatis kuno yang tidak dapat ditemui di tempat lain. Selain itu di museum ini juga terdapat miniature kapal perang KRI yang tersusun rapi dengan bingkai kaca yang dibuat sesuai aslinya.
Koleksi andalan museum ini adalah meriam yang berasal dari kapal perang “de zeven provincien” yang berjenis destroyers. Meriam ini menyimpan kisah perjuangan pelaut-pelaut Indonesia yang merebut kapal perang milik hindia belanda pada 4 februari 1933.
Dan wahana yang paling disukai pengunjung adalah planetarium alias simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya. Untuk memahami konsep alam semesta. Atap gedungnya berbentuk kubah setengah lingkaran dan di sekelililngnya di hiasi dengan zodiac-zodiak.
Museum ini buka dari hari senin sampai jum’at pada jam kerja dan diperlukan kendaraan pribadi untuk menuju museum ini.
Planetarium....
Planetarium adalah gedung teater untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda-benda langit. Atap gedung biasanya berbentuk kubah setengah lingkaran. Di planetarium, penonton bisa belajar mengenai pergerakan benda-benda langit di malam hari dari berbagai tempat di bumi dan sejarah alam semesta. Planetarium berbeda dari observatorium. Kubah planetarium tidak bisa dibuka untuk meneropong bintang.
Proyektor planetarium Carl Zeiss di Planetarium Stuttgart
Di dalam ruang pertunjukan terdapat sumber gambar berupa proyektor planetarium yang umumnya diletakkan di tengah ruangan.[1] Proyektor dapat memperagakan pergerakan benda-benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi.Pertunjukan berlangsung dengan narasi yang diiringi musik. Kursi memiliki sandaran bisa direbahkan agar penonton bisa melihat ke layar di bagian dalam langit-langit kubah. Layar berbentuk setengah bola, dan biasanya disusun dari panel aluminum. Materi pertunjukan bisa berbeda-beda bergantung kepada judul pertunjukan dan jadwal.
http:// Wikipedia
http://fananotnotnot.blogspot.com/2012/03/museum-tni-al-loka-jala-crana.html