-->

Type something and hit enter

ads here
On
advertise here
http://images.detik.com/content/2011/09/26/10/Solo-2-dalam.jpgSolo - Polisi menyimpulkan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), diledakkan dengan menggunakan pemicu sakelar. Dengan sakelar itulah pelaku menentukan kapan bom tersebut diledakkan sesuai kemauannya.

"Dari lokasi kejadian, kami mengamankan beberapa barang bukti, termasuk sebuah sakelar. Kuat dugaan sakelar itu merupakan alat pemicu ledakan bom. Dengan sakelar itulah pelaku menentukan kapan bom akan diledakkan," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes (Pol) Djihartono, kepada wartawan di Solo, Senin (26/9/2011).

Selain sakelar tersebut, dari lokasi kejadian polisi juga mengamankan sejumlah barang yang diduga dirangkai pelaku sebagai bahan pembuatan bom untuk memberikan dampak perusak. Barang-barang itu adalah paku, mur maupun baut dalam jumlah banyak. Barang-barang itu dirangkaikan bersama bahan peledak sebagai bahan baku pembuatan bom.

"Kami juga menemukan sisa-sisa bahan peledak. Saat ini semuanya masih dalam penelitian tim dari kepolisian untuk menentukan jenis bom yang dipakai pelaku untuk melakukan peledakan," ujarnya.

Sebelumnya bom bunuh diri meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9), sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku bom bunuh diri tewas seketika dengan kondisi luka parah di bagian perut.

Atas insiden tersebut, belasan jemaat mengalami luka-luka. Presiden SBY menyebut pelaku terkait dengan jaringan teroris Cirebon yang sempat melakukan aksi serupa pada 15 April lalu. Namun kesimpulan sementara ini masih membutuhkan investigasi mendalam.(detik)

Click to comment