Surabaya, Penetapan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1433 H diperkirakan sama antara NU dan Muhammadiyah, Menurut Kepala Kanwil Kemenag Jatim Sudjak, rukyatul hilal sendiri dilakukan untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal atau permulaan Lebaran dengan mendasarkan pada perhitungan ahli hisab. Namun saat ini, posisi hilal masih dibawah ufuk, yakni minus 2-4 derajat. tetapi Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jatim tetap akan melakukan Rukyatul Hilal, Sabtu (18/8) besok.
Tim dibekali teropong untuk melihat Hilal. Nah, pada hari Sabtu inilah hilal kemungkinan dapat dilihat. Selain cuacanya terang, berdasarkan perhitungan ahli hisab, tinggi hilal pada saat itu mencapai 4 derajat di atas ufuk. “Dengan begitu 1 Syawal jatuh pada hari Minggu, 19 Agustus,” jelasnya.
Agar seluruh pandangan yang selama ini berbeda dalam konsep penghitungan, Kemenag kembali mengundang seluruh ormas Islam serta para ahli astronomi yang tergabung dalam Badan Hisab Rukyat saat sidang itsbat berlangsung. Kendati demikian, Lebaran bareng tahun ini antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama diprediksikan akan merayakan lebaran bersama.
Tim dibekali teropong untuk melihat Hilal. Nah, pada hari Sabtu inilah hilal kemungkinan dapat dilihat. Selain cuacanya terang, berdasarkan perhitungan ahli hisab, tinggi hilal pada saat itu mencapai 4 derajat di atas ufuk. “Dengan begitu 1 Syawal jatuh pada hari Minggu, 19 Agustus,” jelasnya.
Agar seluruh pandangan yang selama ini berbeda dalam konsep penghitungan, Kemenag kembali mengundang seluruh ormas Islam serta para ahli astronomi yang tergabung dalam Badan Hisab Rukyat saat sidang itsbat berlangsung. Kendati demikian, Lebaran bareng tahun ini antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama diprediksikan akan merayakan lebaran bersama.