-->

Type something and hit enter

ads here
On
advertise here
Menikah di usia muda masih menjadi fenomena yang banyak dilakukan perempuan di Indonesia. Diperkirakan 20-30 persen perempuan Indonesia menikah di bawah usia 20 tahun. Banyaknya perempuan menikah di usia muda memicu kasus kehamilan dan persalinan yang tidak aman.

Salah satu kendala menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah usia ibu hamil yang terlalu muda.

Menurut Menteri Kesehatan, ada beberapa penyebab masih tingginya angka kematian ibu, antara lain:


  1. Terlalu tua saat hamil
  2. Terlalu muda saat hamil
  3. Terlalu banyak atau sering hamil
  4. Terlalu kerap atau dekat jarak kehamilannya

"Kalau 4 ini bisa kita perbaiki, bisa menurunkan angka kematian ibu. Caranya kita mulai dari SD, SMP, SMA dengan menanamkan norma, menanamkan budaya bahwa menikah itu tundalah sampai usia 24-25 tahun. Sekarang perempuan-perempuan Indonesia kurang lebih 20-30 persen menikah di bawah usia 20 tahun," jelas Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH disela-sela acara the 6th Asia Pacific Conference on Sexual and Reproductive Health and Right 2011 di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Jumat (21/10/2011).

Menurut Kepala Lembaga Demografi Universitas Indonesia, Sonny Harry B. Harmadi ada beberapa alasan yang membuat banyak perempuan Indonesia menikah di usia muda, antara lain:

  1. Akses pendidikan yang tidak terpenuhi
  2. Pasar kerja yang rendah untuk perempuan. Kebanyakan perempuan hanya masuk ke sektor pertanian dan peternakan. Kurangnya pasar kerja membuat banyak perempuan Indonesia hanya menjadi ibu rumah tangga yang akhirnya menciptakan mindset untuk menikah muda.
  3. Pengaruh dari aktris dan aktor yang menikah muda mempunyai banyak pengaruh besar pada perempuan Indonesia untuk menikah muda.

Padahal banyak risiko kesehatan yang mengancam bila perempuan menikah sebelum usia 20 tahun, di saat organ reproduksinya belum cukup kuat untuk berhubungan intim atau melahirkan.

Berikut beberapa bahaya yang mengancam bila wanita menikah dan hamil di usia muda (sebelum 20 tahun):
1. Secara organ reproduksi ia belum siap untuk berhubungan atau mengandung, sehingga jika hamil berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.

2. Sel telur yang dimiliki oleh perempuan tersebut belum siap.

3. Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus. seperti di arsir di detikhealth

Click to comment